TNI AD Hadirkan Drone
Rajawali 330 Untuk Perkuat Misi_ Kehadiran UAV (Rajawali 330) siap memberikan
tenaga tambahan bagi TNI AD Indonesia. Kali ini Ryamizard Ryacudu selaku
menteri pertahanan persiapkan tiga unit drone yang kabarnya diproduksi sendiri
oleh PT Bhineka Dwi Persada. Drone Rajawali 330
dipersiapkan untuk memantau wilayah-wilayah di perbatasan, tentu saja
hal tersebut semakin mempermudah tugas prajurit yang berada di lapangan atau
yang biasa dikenal dengan operasi surveillance. Nah untuk sistem pengoperasian
drone tersebut menggunakan remote kontrol maupun GPS yang sudah disetting
terlebih dahulu. Drone tersebut bisa diandalkan untuk take and landing,
pneumatic, car top launcher hingga tersedianya parachute recovery system untuk
mengontrol secara otomatis.
Spesifikasi dari
Rajawali 330 yaitu panjang keseluruhan 2,27m dengan lebar sayap sekitar 3,3
meter yang memiliki kecepatan hingga 70 kt . Untuk muatan/payload maksimalnya
sekitar 10 kg. Sama seperti drone lain yang memiliki daya tahan begitu pula
dengan Rajawali 330 yang mampu bertahan hingga 8 jam. Kelengkapan lain ialah
terpasangnya perangkat Infra red, mapping camera hingga LIDAR atau Light
detection and raging. Komponen dari Rajawali 330 memang sebagian besar import
akan tetapi produksi dalam negeri juga berusaha memuat beberapa komponen serta
fitur yang kemampuannya juga dibutuhkan oleh militer Indonesia. Kabarnya
platform akan segera didatangkan secara bertahap mulai akhir bulan Maret.